Kamis, 01 Februari 2024
Minggu, 28 Januari 2024
Orbit Tanah Jawa: Riding dari Ujung Kulon hingga Ketapang
Di akhir tahun 2019, setelah saya merampungkan tugas tesis saya di Fakultas Hukum UGM, saya memiliki beberapa target dalam rangka merayakan kelulusan S2 saya. Ada target muncak gunung, pergi jalan-jalan ke luar negeri, dan terakhir, motoran dari Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, hingga ke Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Agenda naik gunung terlaksana di tahun 2020 saat covid melanda. Agenda jalan-jalan ke luar negeri, lebih tepatnya ke Jepang, gagal, karena alasan covid. Dan agenda ketiga yaitu motoran dari ujung paling barat Pulau Jawa hingga ujung paling timur Pulau Jawa yang rencana awalnya akan dilaksanakan pada tahun 2020, juga gagal karena covid.
Beberapa tahun setelahnya, tepatnya di bulan Desember 2023, akhirnya saya berhasil menuntaskan misi yang dulu sempat terhenti. Tahun 2020 gagal dilaksanakan karena covid, tahun 2021 kembali gagal karena saya merantau ke Papua, tahun 2022 masih belum bisa terlaksana karena saya merantau ke Kalimantan. Baru benar-benar terwujud di akhir tahun 2023, dengan total jarak 2559 km, dengan rincian jarak dari rumah ke Ujung Kulon sejauh 476 km, dari Ujung Kulon ke Ketapang sejauh 1261 km, dan dari Ketapang ke rumah sejauh 822 km. Well done.
Rabu, 24 Januari 2024
Selasa, 16 Januari 2024
Minggu, 17 September 2023
Tertanda Idik Saeful Bahri
IDIK SAEFUL BAHRI
Improvisasi nan Impulsif
(idikms@gmail.com)
Pastikan dokumen yang dibaca ada dalam list berikut :
- Sejarah Perjuangan dan Perlawanan Eyang Hasan Maolani Lengkong dalam Menghadapi Kolonialisme
- Kumpulan Tebak-Tebakan Cerdas untuk Keluarga dan Teman
- Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum Indonesia
- Siapakah Sesungguhnya Golongan Ahlussunnah wal Jamaah?
- Kumpulan Berkas Pegangan Advokat/Pengacara dan Notaris
- Bahasa Inggris itu Mudah Loh
- Betapa Mudahnya Bahasa Inggris (Edisi 2023)
- Cyber Crime dalam Sorotan Hukum Pidana (Edisi 2023)
- Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah (Edisi 2023)
- Lebih Dekat dengan Eyang Hasan Maolani Lengkong (Edisi 2023)
- Materi Dasar Pencinta Alam, Pendaki Gunung, dan Penempuh Rimba
- Pemenuhan Hak Anak dalam Proses Rehabilitasi Narkotika (Edisi 2023)
- Perlindungan Upah Bagi Pekerja Badan Usaha Milik Desa (Edisi 2023)
- Turki dalam Pergumulan Politik, HAM, dan Demokrasi (Edisi 2023)
- Kumpulan Trik Sulap dan Tebakan Paling Lengkap yang Pernah Ada
- Konsep Dasar Ilmu Hukum dan Ketatanegaraan Indonesia (Edisi 2023)
- Berkas dan Dokumen Pegangan Penyidik, Advokat, Notaris, Jaksa, Panitera, dan Hakim
- Bahan Persiapan Seleksi Hakim Peradilan Tata Usaha Negara (Dilengkapi Latihan Soal)
- Bahan Persiapan Seleksi Hakim Peradilan Umum, Agama, dan Militer
- Bahan Persiapan Seleksi Analis Perkara Peradilan pada Mahkamah Agung
Senin, 20 Juni 2022
Sabtu, 28 Mei 2022
Materi Pengantar Hukum Indonesia (Hukum Tata Negara Indonesia) dalam Bahasa Awam
Mengapa materi hukum tata negara Indonesia dimasukkan ke dalam bab yang sama dengan pengantar hukum Indonesia? Karena memang kajiannya sama. Materi kuliah hukum tata negara itu kan kebanyakan isinya hanya basa-basi, misalnya menjelaskan apa itu negara demokrasi, apa itu konstitusi, apa itu rule of law dan rechtsstaat, apa itu Hak Asasi Manusia, dan lain-lain.
Materi PHI dan HTN di Indonesia, sebagaimana pernah
saya sampaikan di dalam kelas, yang paling penting itu hanya 3 pembahasan saja,
yaitu hierarki lembaga negara, hierarki lembaga peradilan, dan hierarki
peraturan perundang-undangan. Hanya itu saja.
Mari kita bahas secara ringkas saja.
- A.
Hierarki
Lembaga Negara
Selain hierarki lembaga negara, orang juga biasa menyebutnya sebagai pilar kekuasaan. Tapi sebelum itu, harus tau ya perbedaan lembaga negara saja dan lembaga tinggi negara. Yang lembaga tinggi negara itu adalah lembaga yang langsung berada di bawah UUD NRI. Lembaga tinggi negara juga bisa disebut sebagai lembaga negara. Sementara lembaga negara saja itu ya selain yang lembaga tinggi negara.
Materi Pengantar Ilmu Hukum dalam Bahasa Awam
Semua kampus kayaknya di Indonesia, di awal semester pasti
ada mata kuliah ini. Kenapa si harus ada?
Ya logikanya gini. Semisal saudara mau jadi dokter, ya
saudara harus belajar buku pengantarnya, mempelajari ilmu-ilmu dasar untuk jadi
dokter. Pengen jadi apoteker juga sama. Akuntan? Pasti sama juga. Setiap bidang
ilmu itu pasti ada bagian pengantar yang wajib untuk dipelajari.
Semisal saudara
seorang Muslim, biar saya
tunjukkan salah satu contohnya. Untuk mempelajari Islam, saudara tidak bisa langsung belajar ke al-Qur’an. Saudara kan harus
bisa baca aksara arab dulu. Masa tidak bisa aksara arab langsung buka
al-Qur’an, nanti kejadian saudara buka Qur’an dari arah kiri malah diketawain
orang.
Saat saudara bisa baca aksara arab, baru saudara bisa membaca al-Qur’an. Itu pun saudara masih belum bisa belajar Islam secara utuh dari al-Qur’an, apalagi berfatwa tentang hukum Islam. Masih jauh. Saudara harus bisa bahasa Arab dulu dong. Belajar Nahwu-Sharaf nya dulu kalo kata anak pesantren mah.
Daftar Kota dengan Jumlah Gedung Tinggi Terbanyak di Indonesia
Melansir Skyscraper City Forum, beberapa kota di Indonesia ini memiliki jumlah gedung tinggi yang cukup banyak, sehingga bisa dikategorikan sebagai kota besar dan kota yang megah. Tolak ukur yang dijadikan disini adalah gedung-gedung yang memiliki ketinggain diatas 35 meter atau minimal memiliki 12 lantai.
Berikut 10 kota di Indonesia yang memiliki jumlah bangunan atau gedung tinggi terbanyak:
No. |
Nama
Kota |
Jumlah
Gedung Tinggi |
1 |
DKI Jakarta |
+600 Gedung |
2 |
Surabaya, Jawa Timur |
135 Gedung |
3 |
Bandung, Jawa Barat |
119 Gedung |
4 |
Tangerang,
Banten |
63 Gedung |
5 |
Makassar, Sulawesi Selatan |
46 Gedung |
6 |
Medan, Sumatera Utara |
32 Gedung |
7 |
Semarang, Jawa Tengah |
32 Gedung |
8 |
Depok, Jawa Barat |
20 Gedung |
9 |
Bekasi, Jawa Barat |
19 Gedung |
10 |
Batam, Kepulauan Riau |
19 Gedung |