Penulisan buku ini merupakan bentuk bakti penulis
terhadap tanah kelahiran penulis. Eyang Hasan Maolani adalah salah satu dari
tentara Allah yang ditakuti pemerintah Kolonial Belanda. Beliau lahir mewarisi
bulu kenabian, berjuang mengusir pihak-pihak dzalim yang menjadi musuh Tuhan
dan agama. Saking berbahayanya seorang Eyang Hasan Maolani, beliau diasingkan
oleh pihak kolonial ke wilayah yang sekarang kita kenal sebagai kampung Jawa
Tondano, di Minahasa, Sulawesi Utara.
Sejatinya buku ini telah digagas cukup lama, yakni
sejak tahun 2013. Saat itu penulis bersama Kiai Dadang yang tidak lain adalah
paman penulis, menelusuri jejak silsilah keluarga kami. Hingga terungkaplah
bahwa keluarga kami memiliki hubungan nasab sampai Eyang Hasan Maolani. Sejak
mengetahui fakta ini, penulis mencoba mencari informasi mengenai Eyang Hasan
Maolani dan didapatkan data bahwa Eyang Hasan Maolani pernah diajukan sebagai
pahlawan nasional. Sebagai bentuk penghargaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Kuningan, nama Eyang Hasan Maolani diabadikan sebagai nama jalan penghubung antara
Desa Lengkong dan Desa Ancaran.
BUKU INI SUDAH BISA ANDA AKSES MELALUI GOOGLE PLAY BOOKS
================
Oleh : Idik Saeful Bahri