Pembaca bisa berdiskusi dengan Idik Saeful Bahri melalui email : idikms@gmail.com, idik.saeful.b@mail.ugm.ac.id, atau idikms@mahkamahagung.go.id

Minggu, 26 Januari 2020

Buku: Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah




Isu tentang Ahlussunnah wal Jamaah selalu muncul setiap tahun. Setiap madzhab, aliran, bahkkan organisasi Islam selalu mengklaim bahwa dirinya lah yang paling Ahlussunnah. Perdebatan-perdebatan sudah sangat sering terjadi. Namun pada akhirnya, perdebatan itu tidak melahirkan kesimpulan yang konkret tentang apa itu Ahlussunnah wal Jamaah.
Rasa penasaran umat Islam tentang konsep Ahlussunnah wal Jamaah sedikit banyak terobati dengan adanya Muktamar Ahlussunnah wal Jamaah di Grozny pada tahun 2016, mengambil tema kajian “man hum ahlussunnah wal jamaah” yang berarti “siapa sesungguhnya ahlussunnah wal jamaah”.

Muktamar tersebut, selain memperkuat keyakinan bagi golongan Asy’ari Maturidi, namun juga ditentang oleh sebagian kecil pihak lainnya. Mereka yang tidak diajak dalam muktamar-seperti Saudi, menolak keras konsep Ahlussunnah wal Jamaah dalam muktamar itu.
Namun lepas dari pada itu, konsep Ahlussunnah wal Jamaah yang digagas dalam muktamar di Grozny sesungguhnya merupakan konsep lama yang telah disepakati oleh jumhur ulama. Bahkan dalam Anggaran Dasar (Qanun Asasi) Nahdlatul Ulama, dalam pengajaran di kampus besar seperti al-Azhar, serta diajarkan di banyak negara-negara mayoritas Islam, konsep itu telah diadopsi.
Buku ini tentu memperkuat hasil dari muktamar Ahlussunnah wal Jamaah di Grozny serta menguraikannya menjadi lebih komprehensif.




Tidak ada komentar: