Pembaca bisa berdiskusi dengan Idik Saeful Bahri melalui email : idikms@gmail.com, idik.saeful.b@mail.ugm.ac.id, atau idikms@mahkamahagung.go.id

Selasa, 10 Desember 2019

Membaca Kitab-Kitab Allah


Di dalam Rukun Iman dan Rukun Islam, setidaknya terjadi perbedaan pengurutan dua rukun. Di dalam Rukun Islam, yang sering terjadi perbedaan adalah pengurutan antara zakat dan puasa. Sementara di dalam Rukun Iman, yang sering terjadi kesalahan pengurutan adalah antara iman kepada kitab-kitab Allah dan iman kepada para nabi dan rasul.
Penulis kira, kita tidak harus memperdebatkan hal semacam ini. Setiap pendapat memiliki alasan masing-masing. Pengurutan yang dilakukan memang sejatinya diambil karena suatu rukun dianggap lebih utama ketimbang rukun yang lainnya. Itulah alasan mengapa rukun iman kepada Allah berada di posisi pertama, karena iman kepada Allah lebih utama diantara yang lainnya. Sama dengan syahadat, diposisikan di nomor satu ketimbang rukun yang lain. Karena syahadat dianggap sebagai rukun paling penting untuk masuk Islam.

Tapi dalam masalah zakat dan puasa di dalam Rukun Islam, atau kitab dan nabi di dalam rukun Iman, memang setiap ulama memiliki pandangannya masing-masing. Kita benar-benar tidak harus memperbincangkan masalah ini lebih jauh.

  • A.    Jumlah Kitabullah

Setidaknya ada 4 kitab yang wajib diketahui dan diyakini oleh seluruh umat Muslim. Keempat kitab itu diturunkan oleh Allah kepada nabi dan rasul yang berbeda. Tapi walau berbeda, jika dikaji lebih jauh, inti ajaran yang ada di dalam kitab-kitab Allah itu memiliki isi yang sama. Hanya saja, setiap kitab yang baru diturunkan merupakan penyempurnaan dari kitab sebelumnya.
4 kitab Allah yang wajib kita imani adalah kitab Taurat kepada nabi Musa, kitab Zabur kepada nabi Daud, kitab Injil kepada nabi Isa, dan al-Qur’an kepada nabi Muhammad saw.

  • B.     Kitab Taurat

Kitab Taurat merupakan kitab yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Musa. Dalam kitab Taurat terdapat beberapa syariat dan hukum agama yang sesuai dengan tempat dan kondisi pada masa itu. Kitab Taurat antara lain menerangkan aqidah yang benar, janji-janji Allah, dan ancaman-ancamanNya. Kitab Taurat menerangkan dengan tegas tentang akan datangnya Nabi Muhammad saw, sebagai kunci para Nabi dan Rasul untuk menggantikan ajaran-ajaran sebelumnya. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. secara sekaligus.
Diketahui bahwa kitab Taurat diturunkan oleh Allah menggunakan bahasa Ibrani, bahasa yang sekarang digunakan oleh umat Yahudi. Pada saat itu, kitab Taurat memang diperuntukkan untuk Bani Israil.

  • C.    Kitab Zabur

Kitab Zabur diturunkan oleh Allah kepada nabi Daud. Kitab Zabur berisi antara lain beberapa doa, zikir, pengajaran, dan hikmah. Kitab Zabur tidak memuat hukum agama dan syariat, karena Nabi Daud mengikuti dan melaksanakan Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. Kitab Zabur berisi pujian-pujian terhadap Allah swt. Nabi Daud memang seorang seniman yang memiliki suara yang sangat indah.
Kitab Zabur diturunkan oleh Allah menggunakan bahasa Qibti. Sama seperti halnya Taurat, kitab Zabur juga ditujukan untuk Bani Israil.

  • D.    Kitab Injil

Kitab Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa a.s. bertujuan untuk menerangkan beberapa hukum dan mengajarkan manusia kembali kepada aqidah tauhid (monotheisme). Nabi Isa a.s. bertugas memperbaiki agama Bani Israil yang telah kacau dan menyeleweng dari kebenaran. Injil menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Kitab ini juga mengikuti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
Terjadi perbedaan dalam menentukan bahasa pertama kitab Injil. Ada pendapat yang menyatakan menggunakan bahasa Suryani, ada pula yang mengatakan menggunakan bahasa Ibrani. Tapi yang jelas, kitab Injil ini juga ditujukan untuk Bani Israil.

  • E.     Kitab Al-Qur’an

Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril mempunyai keistimewaan dibanding dengan Kitab-kitab yang terdahulu. Keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut:

  • 1.      Kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an hanya ditujukan kepada suatu golongan tertentu. Sedangkan Al-Qur’an ditujukan untuk seluruh umat manusia dan golongan serta berlaku sepanjang zaman;

  • 2.      Kitab suci Al-Qur’an yang ada sekarang masih asli seperti yang pernah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, 14 abad yang lalu. Tidak ada perubahan sedikit pun baik titik maupun hurufnya;
  • 3.      Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab. Berbeda dengan kitab terdahulu yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa, al-Qur’an masih menggunakan bahasa Arab sebagai panduan utama dalam kaidah-kaidah tafsir;
  • 4.      Al-qur’an membenarkan Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad saw;
  • 5.      Al-Qur’an sebagai penyempurna dari ajaran-ajaran yang telah diturunkan pada Kitab terdahulu;
  • 6.      Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus tetapi berangsur-angsur, ayat demi ayat, surat demi surat. Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan secara sekaligus;
  • 7.      Kitab Al-Qur’an juga berlaku bagi golongan selain manusia, yaitu golongan jin.



  • F.     Suhuf

Banyak orang yang melupakan istilah ini. Suhuf adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul tapi dalam bentuk lembaran-lembaran yang tidak sempurna. Jika dihitung seluruhnya, Allah menurunkan setidaknya 100 suhuf kepada 5 nabi dan rasul yang berbeda. Tapi pada nyatanya, terdapat 110 suhuf jika kita gabungkan diantara semua pendapat para ulama.
Adapun nabi dan rasul yang menerima suhuf adalah :

  • 1.      Nabi Adam menerima 10 suhuf;
  • 2.      Nabi Syits menerima 50 suhuf;
  • 3.      Nabi Idris menerima 30 suhuf;
  • 4.      Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf;
  • 5.      Nabi Musa menerima 10 suhuf.

Terdapat perbedaan pendapat, karena ada yang menyebut hanya 100 suhuf, tanpa memasukkan nabi Musa, karena nabi Musa telah memiliki kitab Taurat. Ada juga yang menyebut 100 suhuf, dengan menghilangkan nabi Adam dan nabi Musa, sementara nabi Ibrahim mendapat 20 suhuf. Serta ada lagi yang berpendapat bahwa nabi Adam dan nabi Ibrahim masing-masing diturunkan 5 suhuf.
Bagi yang berpendapat nabi Musa diturunkan suhuf oleh Allah, maksudnya suhuf tersebut diwahyukan sebelum nabi Musa mendapat wahyu Taurat. Sementara yang menghilangkan nabi Musa, artinya suhuf yang dimaksud sudah secara otomatis bagian dari kitab Taurat. Penulis kira masalah ini tidak terlalu dipermasalahkan, setiap ulama memiliki pandangannya masing-masing.

  • G.    Perbedaan Kitab dan Suhuf

Dari segi bahasa, kitab adalah buku, sementara suhuf hanyalah lembaran-lembaran. Isi di dalam kitab, lebih lengkap dan lebih rinci dari suhuf. Sementara persamaan diantara kitab dan suhuf adalah sama-sama wahyu Allah dan diturunkan kepada nabi dan rasul. Wallahu A’lam.


============================
Ditulis oleh : Idik Saeful Bahri, S.H., M.H.

Tidak ada komentar: