Syahadat adalah suatu gerbang suci dari masa kegelapan menuju masa
pencerahan. Syahadat adalah bacaan paling penting dalam agama Islam. Dengan membaca
syahadat dan meyakini kebenarannya, maka secara otomatis, hak-hak orang
tersebut akan agama Islam harus dipenuhi, dan kewajiban-kewajiban Islam
terhadap dirinya sudah mulai berlaku.
Hanya saja, orang yang baru masuk Islam tentu harus beradaptasi
dengan agama barunya. Maka dari itu, kita sebagai orang Islam, seharusnya
mendorong dan terus mendukung orang yang baru masuk Islam untuk terus belajar
akan agama ini.
Ada banyak fenomena yang berkembang di masyarakat. Banyak
orang-orang yang baru masuk Islam, tiba-tiba hadir dengan sok-sok-an
menyebarkan dakwah Islam yang terkesan keras. Mereka menyerang antar sesama
muslim, membela i’tiqod yang bahkan dia sendiri tidak paham terhadap apa yang
dia yakini, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini menjadi masalah, karena
dakwah-dakwah tersebut mengalami benturan hebat dengan masyarakat.
Maka dari itu, hal pertama yang harus kita lakukan kepada orang yang
baru masuk Islam, adalah menganjurkan dirinya untuk belajar agama Islam dengan
pemahaman yang umum berkembang di masyarakat. Hal ini bukan tanpa alasan, lihat
saja Jonru yang pemikirannya banyak di doktrin oleh PKS, Felix Siauw yang juga
terdoktrin oleh HTI. Tidak salah memang, tapi kadang apa yang mereka
perjuangkan sebenarnya adalah sesuatu hal yang berbenturan dengan budaya
masyarakat. Hal yang disayangkan, orang-orang yang baru paham agama, tiba-tiba
hadir dengan doktrin yang sangat radikal.
Pembahasan kita kali ini adalah mengenai segala sesuatu hal yang
berhubungan dengan syahadatain.
Ada dua kalimat yang sangat penting dalam syahadat ini, yaitu
meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah dan satu kalimat lagi menyatakan bahwa
nabi Muhammad adalah utusan Allah. Hal ini tentu menjadi pondasi paling penting
dalam beragama. Syahadat ini merupakan permukaan dari Tauhid.
Sudah kita bahas dalam pembahasan awal, bahwa teologi adalah
sesuatu hal yang sangat penting dalam beragama, bukan hanya Islam. Agama lain
pun mengakui pentingnya teologi. Karena teologi adalah sesuatu hal yang
membedakan antara satu ummat dengan ummat yang lain.
Syahadat ini merupakan landasan ideologi paling penting dalam agama
Islam. Beberapa ulama bahkan berpendapat bahwa syahadat adalah hal paling utama
dalam menentukan seseorang itu Islam atau tidak. Selama seseorang masih
bersyahadat, maka dirinya masih diakui sebagai seorang muslim, sekonyol apapun
pemikirannya. Meskipun banyak juga ulama yang kemudian mengklasifikasikan
orang-orang yang dianggap sudah keluar dari Islam. Tapi semua alasan itu, muara
utamanya tetap saja kepada syahadatain.
- A. Rukun Syahadat
Ada beberapa hal yang harus pembaca pahami, bahwa sebenarnya
syahadat bukan saja sebuah kalimat yang mati, tapi merupakan kalimat hidup yang
harus diyakini oleh setiap muslim. Maksudnya, kalimat syahadat tidak hanya
untuk dibaca semata, tapi lebih dari itu. Syahadat bagaikan sebuah ajaran
sempurna bagi kehidupan seorang muslim.
Setidaknya ada 4 rukun syahadat yang sudah dikonsep oleh
ulama-ulama Ahlussunnah wal Jamaah, yaitu :
- 1. Meyakini dan menetapkan akan dzat Allah
Ketika kita membaca kalimat syahadat, maka kita diwajibkan untuk
meyakini akan keberadaan dzat Allah sebagai khalik, pencipta alam semesta yang
maha luas ini.
- 2. Meyakini dan menetapkan sifat-sifat Allah
Selain meyakini akan keberadaan dzatNya, kita juga diwajibkan untuk
meyakini akan kemaha-kuasaan Allah melalui sifat-sifatNya yang agung.
- 3. Meyakini akan segala ciptaan Allah’
Disamping dzat dan sifat-sifatNya, kita juga harus meyakini bahwa
segala sesuatu yang kita lihat, yang kita dengar, yang kita alami, semuanya
tidak lain adalah ciptaan Allah.
- 4. Meyakini bahwa nabi Muhammad sebagai utusan Allah
Sudah jelas dalam salah satu kalimat syahadat, bahwa makna
terpentingnya adalah meyakini bahwa nabi Muhammad sebagai nabi terakhir yang
diutus oleh Allah untuk seluruh makhluk.
- B. Fardlu Syahadat
Kalimatus syahadat bukan hanya sebuah kalmat yang hanya sebatas
haiasan. Tidak hanya untuk dilihat dan diperhatikan. Tapi setiap orang yang
hendak masuk Islam, harus memahami fardlu syahadat. Setidaknya ada 2 fardlu
yang bisa menjadikan keislaman seseorang sah, yaitu :
- 1. Membaca dengan lisan
Ini merupakan alasan paling konkret untuk menyalahkan pemikiran
Islam Liberal. Menurut mereka, Islam hanya bisa dipahami sebagai nilai. Hal ini
adalah sesuatu hal yang salah. Karena Islam harus diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari, lafdzon wa ma’nan. Tidak bisa hanya dengan meyakini bahwa tiada
Tuhan selain Allah dan meyakini kenabian Muhammad, orang tersebut menjadi
seorang Islam yang sempurna. Keislamannya masih akan dipertanyakan oleh
masyarakat di sekitarnya. Maka dari itu, harus ada penegasan secara lisan.
Kecuali dalam keadaan darurat, seperti jika umat muslim sedang dijajah oleh
kafir yang membenci agama Islam.
- 2. Membenarkan dengan hati
Disamping lisan, hati juga harus membenarkan akan apa yang
diciptakan Allah. Caranya dengan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan meyakini bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah.
- C. Kesempurnaan Syahadat
Disamping dua fardlu yang telah kita bahas, jika kita ingin
dianggap sebagai muslim yang sempurna, maka harus memperhatikan kesempurnaan
syahadat. Ulama-ulama kita telah membuat konsep 4 kesempurnaan syahadat, yaitu:
- 1. Mengucapkan kalimat Syahadat
Hal ini sudah masuk dalam pembahasan fardlu syahadat. Dengan
mengucapkan syahadat, maka orang tidak akan ragu lagi akan keislaman kita.
Memang, perspektif manusia adalah sesuatu hal yang agak kurang penting, karena
pandangan Allah adalah sesuatu hal yang paling hak. Tapi masalah sosial juga mendapat
perhatian khusus dalam dunia Islam. Jangan sampai orang lain tidak mengetahui
keislaman kita. Hal ini menjadi masalah, misalnya ketika kita meninggal, tidak
ada yang menshalati jasad kita.
- 2. Mengetahui kalimat Syahadat
Tentu saja poin ini sangat penting. Hanya mengucapkan saja, hal itu
ternyata tidaklah cukup. Banyak pastur yang membaca syahadat dalam ceramahnya
di gereja sebagai bentuk contoh. Hal itu tidak berarti pastur tersebut masuk
Islam. Apa yang dia baca hanyalah bentuk dari sebuah contoh yang tidak penting.
Maka dari itu, orang yang membaca syahadat, harus mengetahui makna dan
konsekuensi dari apa yang telah dia ucapkan.
- 3. Membenarkan kalimat Syahadat
Mengucapkan dan mengetahui makna saja belum cukup ternyata. Orang
yang ingin masuk Islam harus membenarkan dari apa yang ada dalam kalimat
syahadat. Orang tersebut harus membenarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
nabi Muhammad sebagai utusan terakhir Allah.
- 4. Meyakini kalimat Syahadat
Setelah membenarkan, maka hal terakhir yang harus dilakukan bagi
orang yang membaca syahadat, adalah meyakini sepenuh hati bahwa apa yang telah
dia ucapkan, apa yang telah dia ketahui dari makna syahadat, serta apa yang dia
benarkan terhadap kalimat syahadat, dia yakini bahwa semuanya merupakan
ketentuan Allah. Islam adalah agama yaang hak disisiNya.
- D. Syarat Sah Syahadat
Untuk menjadikan syahadat sah, setidaknya ada 4 poin yang harus
diperhatikan, yaitu:
- 1. Membaca dengan lisan;
- 2. Mengetahui makna kalimat syahadat;
- 3. Membenarkan kalimat syahadat;
- 4. Mengamalkan apa yang diperintahkan Allah.
- E. Batalnya Syahadat
Syahadat yang telah kita baca, tidak menutup kemungkinan bisa
dirusak oleh beberapa hal. Maka jauhilah hal-hal berikut agar syahadat yang
telah kita baca, kita yakini, dan kita benarkan, akan tetap terjaga hingga
kematian tiba. Jangan sampai, syahadat yang telah kita baca, hilang ditengah
perjalanan hidup kita di dunia yang fana ini. Ada 4 hal yang bisa merusak
syahadat, yaitu:
- 1. Menyekutukan Allah
Hal ini sangat jelas sekali. Karena makna penting syahadat adalah
meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah. Sementara jika kita memiliki
sesembahan selain Allah, maka jelas hal itu merusak syahadat yang telah kita
baca dan kita yakini.
- 2. Ragu-ragu akan adanya Allah
Jika di poin pertama adalah menyekutukan Allah dengan sikap yang
sudah jelas, maka poin kedua adalah sikap ragu-ragu. Ragu-ragu memang sesuatu
hal yang dilarang dalam keyakinan beragama. Ragu-ragu adalah setengah dari
ketidak-percayaan. Dan hal itu bisa merusak syahadat.
- 3. Tidak meyakini dirinya diciptakan oleh Allah
Hal ini tentu hal yang bisa merusak syahadat. Meyakini bahwa tiada
Tuhan selain Allah berarti secara otomatis dirinya juga meyakini bahwa segala
sesuatu di alam raya ini diciptakan oleh Allah, termasuk dirinya.
- 4. Tidak meyakini dzat Allah
Allah adalah dzat yang sulit digambarkan oleh siapapun. Tapi kita
harus meyakini akan keberadaan dzat Allah, walau kita tidak mengetahui bentuk
dan rupa dzat Allah. Yang jelas, kita diwajibkan untuk meyakini keberadaan dzat
pencipta alam raya ini.
Pembaca mungkin bertanya, mengapa dari 4 hal yang membatalkan syahadat,
tidak ada poin yang mengatakan kenabian Muhammad. Hal ini memang perlu kita
kritisi. Tapi menurut hemat penulis, ke 4 poin diatas sudah mewakili segalanya.
Dengan tidak meyakini adanya dzat Allah, maka secara tidak langsung dia tidak
meyakini kebenaran orang-orang yang diutusNya. Kita melihat, ulama-ulama kita
mengonsep banyak poin yang bisa membuat seseorang keluar dari Islam, tapi
percayalah, semua poin-poin itu muaranya sama, pasti ke 4 poin diatas.
Kesimpulannya, syahadat bukan hanya sebuah kalimat biasa, tapi
merupakan suatu himpunan ajaran yang sangat agung. Kita meyakini kebenaran
agama ini, kita meyakini bahwa hanya agama ini yang diterima oleh Allah.
Sementara rangkuman agama ini secara luas, tergambarkan dari dua kalimat
syahadat. Wallahu A’lam.
=============================
Ditulis oleh : Idik Saeful Bahri, S.H., M.H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar